Skip to content

3.2 Khazana Fonem: Fonem Konsonan

Fonem konsonan adalah bunyi yang dihasilkan dengan penyempitan atau penutupan sebagian atau seluruh saluran vokal, sehingga aliran udara terganggu. Fonem konsonan memainkan peran penting dalam pembentukan kata dan makna dalam bahasa. Dalam bagian ini, kita akan membahas karakteristik konsonan, klasifikasi konsonan berdasarkan tempat artikulasi, cara artikulasi, dan status voicing, serta contoh-contoh penggunaannya.

Klasifikasi Fonem Konsonan

Konsonan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor utama yang membantu membedakannya satu sama lain:

1. Tempat Artikulasi

Tempat artikulasi mengacu pada titik di mana terjadi penyempitan atau penutupan dalam saluran vokal saat menghasilkan bunyi konsonan. Berikut adalah beberapa tempat artikulasi yang umum:

  1. Bilabial: Menggunakan kedua bibir.

    • Contoh: /b/, /p/, /m/
    • Kata: "buku" (/buku/), "papa" (/papa/), "mama" (/mama/)
  2. Labiodental: Menggunakan bibir bawah dan gigi atas.

    • Contoh: /f/, /v/
    • Kata: "fajar" (/fajar/), "video" (/video/)
  3. Alveolar: Menggunakan ujung atau bagian depan lidah menyentuh alveolar ridge (bagian belakang gigi atas).

    • Contoh: /t/, /d/, /s/, /z/, /n/, /l/
    • Kata: "tanah" (/tanah/), "dada" (/dada/), "susu" (/susu/)
  4. Palatal: Menggunakan bagian tengah lidah menyentuh langit-langit keras.

    • Contoh: /ʃ/, /tʃ/, /dʒ/
    • Kata: "syarat" (/ʃarat/), "cinta" (/tʃinta/)
  5. Velar: Menggunakan bagian belakang lidah menyentuh langit-langit lunak (velum).

    • Contoh: /k/, /g/, /ŋ/
    • Kata: "kaki" (/kaki/), "gigi" (/gigi/), "bangku" (/baŋku/)
  6. Glotal: Menggunakan glotis (pita suara).

    • Contoh: /h/, /ʔ/ (glotal stop)
    • Kata: "hari" (/hari/), "tak" (dengan glotal stop pada akhir)

2. Cara Artikulasi

Cara artikulasi mengacu pada bagaimana aliran udara dihambat atau dibatasi saat menghasilkan bunyi konsonan:

  1. Plosif (Stop): Menutup saluran udara sepenuhnya dan kemudian melepaskannya.

    • Contoh: /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/
    • Kata: "pintu" (/pintu/), "gula" (/gula/)
  2. Nasal: Menutup saluran udara di mulut dan membiarkan udara keluar melalui hidung.

    • Contoh: /m/, /n/, /ŋ/
    • Kata: "mama" (/mama/), "nasi" (/nasi/), "sungai" (/suŋai/)
  3. Frikatif: Menyempitkan saluran udara sehingga terjadi gesekan.

    • Contoh: /f/, /v/, /s/, /z/, /ʃ/, /h/
    • Kata: "fajar" (/fajar/), "susu" (/susu/), "hari" (/hari/)
  4. Afrikat: Kombinasi antara plosif dan frikatif.

    • Contoh: /tʃ/, /dʒ/
    • Kata: "cinta" (/tʃinta/), "jam" (/dʒam/)
  5. Lateral: Mengalirkan udara di samping lidah.

    • Contoh: /l/
    • Kata: "lima" (/lima/)
  6. Approximant: Menggunakan dua artikulator yang mendekat, tetapi tidak cukup untuk menghasilkan gesekan.

    • Contoh: /w/, /j/
    • Kata: "waktu" (/waktu/), "ya" (/ja/)

3. Status Voicing

Status voicing mengacu pada apakah pita suara bergetar atau tidak saat menghasilkan bunyi:

  1. Konsonan Bersuara (Voiced): Bunyi dihasilkan dengan getaran pita suara.

    • Contoh: /b/, /d/, /g/, /v/, /z/, /m/, /n/
    • Kata: "batu" (/batu/), "dada" (/dada/), "gigi" (/gigi/)
  2. Konsonan Tidak Bersuara (Voiceless): Bunyi dihasilkan tanpa getaran pita suara.

    • Contoh: /p/, /t/, /k/, /f/, /s/, /ʃ/
    • Kata: "papan" (/papan/), "tanah" (/tanah/), "syarat" (/ʃarat/)

Fonem Konsonan dalam Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki berbagai fonem konsonan yang berperan penting dalam membentuk kata dan makna:

  1. /b/: Plosif, bilabial, bersuara

    • Contoh: "buku"
  2. /p/: Plosif, bilabial, tidak bersuara

    • Contoh: "pintu"
  3. /d/: Plosif, alveolar, bersuara

    • Contoh: "dada"
  4. /t/: Plosif, alveolar, tidak bersuara

    • Contoh: "tanah"
  5. /g/: Plosif, velar, bersuara

    • Contoh: "gigi"
  6. /k/: Plosif, velar, tidak bersuara

    • Contoh: "kaki"
  7. /m/: Nasal, bilabial, bersuara

    • Contoh: "mama"
  8. /n/: Nasal, alveolar, bersuara

    • Contoh: "nasi"
  9. /ŋ/: Nasal, velar, bersuara

    • Contoh: "bangku"

Latihan Khazana Fonem Konsonan

  1. Identifikasi Tempat Artikulasi:

    • Tentukan tempat artikulasi dari bunyi konsonan dalam kata "kucing," "buku," dan "tanah."
  2. Klasifikasi Cara Artikulasi:

    • Jelaskan cara artikulasi dari bunyi /f/, /tʃ/, dan /n/ dalam kata "fajar," "cinta," dan "nasi."
  3. Identifikasi Voicing:

    • Tentukan apakah bunyi /s/ dan /d/ dalam kata "susu" dan "dada" bersuara atau tidak bersuara.
  4. Pengelompokan Konsonan Berdasarkan Status Voicing:

    • Kelompokkan konsonan berikut ke dalam kategori bersuara atau tidak bersuara: /b/, /p/, /t/, /d/, /g/, /k/.
  5. Analisis Penggunaan Konsonan dalam Suku Kata:

    • Identifikasi konsonan dalam kata "buku" dan tentukan apakah mereka bersuara atau tidak bersuara serta tempat artikulasinya.

Kesimpulan

Fonem konsonan memainkan peran penting dalam pembentukan kata dan makna dalam bahasa. Dengan memahami tempat artikulasi, cara artikulasi, dan status voicing, kita dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan konsonan dalam bahasa. Pemahaman yang baik tentang konsonan akan membantu dalam memahami struktur fonologi bahasa dan meningkatkan keterampilan berbicara serta mendengarkan secara efektif.