Skip to content

2.5 Latihan Proses Fonasi

Latihan proses fonasi adalah bagian penting dalam pembelajaran fonetik yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana bunyi bahasa dihasilkan melalui serangkaian tahapan. Melalui latihan ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan dalam produksi suara serta memahami peran berbagai alat ucap dalam setiap tahap proses fonasi. Latihan ini juga membantu siswa dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dalam pengucapan.

Tujuan Latihan

Tujuan dari latihan proses fonasi ini adalah:

  1. Memahami Tahapan Fonasi: Membantu siswa memahami setiap tahapan dalam proses fonasi, mulai dari inisiasi hingga terminasi.

  2. Meningkatkan Keterampilan Produksi Bunyi: Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih menghasilkan bunyi yang tepat melalui kontrol alat ucap.

  3. Mengidentifikasi Masalah dalam Pengucapan: Melatih siswa untuk mengenali kesalahan dalam produksi bunyi dan mengoreksinya secara efektif.

Aktivitas Latihan

1. Latihan Inisiasi

  • Tujuan: Meningkatkan pemahaman tentang cara memulai produksi bunyi.
  • Aktivitas:
    1. Pernapasan:

      • Latih pengaturan pernapasan dengan cara menghirup udara melalui hidung selama 3 detik, kemudian keluarkan melalui mulut selama 5 detik.
      • Ulangi latihan ini beberapa kali untuk merasakan aliran udara yang stabil.
    2. Produksi Vokal:

      • Ucapkan vokal dasar [a], [i], [u], [e], [o] secara berurutan.
      • Contoh:
        • [a]: seperti dalam kata "apa"
        • [i]: seperti dalam kata "si"
        • [u]: seperti dalam kata "bu"
        • [e]: seperti dalam kata "te"
        • [o]: seperti dalam kata "mo"
      • Perhatikan penggunaan udara saat memulai pengucapan; pastikan bahwa suara dimulai dengan aliran udara yang cukup.

2. Latihan Prolapsis

  • Tujuan: Memahami cara modifikasi suara yang dihasilkan.
  • Aktivitas:
    1. Pengucapan Konsonan:

      • Ucapkan konsonan bilabial [p], [b], dan [m].
      • Contoh:
        • [p]: "papa"
        • [b]: "baba"
        • [m]: "mama"
    2. Uji Penekanan Udara:

      • Latihan memproduksi suara dengan berbagai tekanan udara.
      • Cobalah mengucapkan "papa" dengan tekanan udara rendah dan tinggi untuk merasakan perbedaannya.

3. Latihan Artikulasi

  • Tujuan: Meningkatkan keterampilan penggunaan alat ucap dalam menghasilkan bunyi.
  • Aktivitas:
    1. Kombinasi Bunyi:
      • Pilih beberapa kata yang mengandung kombinasi bunyi yang berbeda.
      • Contoh: "katak," "peta," "buku."
      • Ucapkan kata-kata tersebut perlahan, fokus pada posisi lidah, bibir, dan gigi. Amati pergerakan alat ucap saat mengucapkan setiap bunyi.

4. Latihan Terminasi

  • Tujuan: Mempelajari cara mengakhiri bunyi dengan benar.
  • Aktivitas:
    1. Pengucapan Kalimat:
      • Bacalah kalimat sederhana, seperti "Saya pergi ke pasar," dan fokus pada cara menutup suara pada setiap kata.
      • Cobalah untuk mengubah intonasi di akhir kalimat, seperti mengubah nada untuk membuat pernyataan atau pertanyaan.

5. Dikte Proses Fonasi

  • Tujuan: Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan pengucapan.
  • Aktivitas:
    1. Latihan Mendengarkan:

      • Mintalah seseorang untuk membaca kalimat dengan jelas.
      • Contoh Kalimat: "Saya suka membaca buku di sore hari."
    2. Transkripsi:

      • Dengarkan dengan seksama dan tuliskan bunyi fonetik yang kamu dengar, lalu transkripsikan ke dalam simbol fonetik.
      • Contoh Transkripsi:
        • Kalimat: "Saya suka membaca buku di sore hari."
        • Transkripsi: [saɪ ˈsukə mɛnˈbaca ˈbuku di ˈsore haˈri]

Kesimpulan

Latihan proses fonasi sangat penting untuk membangun keterampilan dalam produksi dan pengenalan bunyi bahasa. Melalui berbagai aktivitas latihan, siswa dapat memperdalam pemahaman mereka tentang setiap tahap proses fonasi, meningkatkan kemampuan berbicara, serta mempersiapkan diri untuk materi fonetik yang lebih lanjut. Latihan-latihan ini tidak hanya bermanfaat untuk pemahaman akademis, tetapi juga untuk aplikasi praktis dalam komunikasi sehari-hari. Dengan pemahaman yang baik tentang proses fonasi, siswa akan lebih siap untuk berkomunikasi secara efektif.