Skip to content

2.2 Proses Fonasi: Prolapsis

Setelah tahap inisiasi dalam proses fonasi, langkah berikutnya adalah prolapsis. Prolapsis adalah tahap di mana suara yang dihasilkan oleh getaran pita suara dimodulasi lebih lanjut oleh alat-alat ucap lainnya untuk membentuk bunyi yang dapat dipahami. Dalam tahap ini, bunyi yang awalnya dihasilkan di laring diperhalus dan dibentuk menjadi bunyi-bunyi yang spesifik, seperti vokal dan konsonan, sebelum akhirnya diucapkan.

Tahapan Prolapsis dalam Proses Fonasi

1. Getaran Suara di Laring

Prolapsis dimulai dengan getaran suara yang dihasilkan oleh pita suara ketika udara dikeluarkan dari paru-paru. Ketika pita suara bergetar, suara yang dihasilkan masih bersifat kasar dan belum sepenuhnya terbentuk.

  • Suara Dasar: Suara ini dikenal sebagai suara dasar atau fundamental, yang merupakan frekuensi terendah dari suara yang dihasilkan oleh getaran pita suara. Suara dasar ini akan menjadi dasar untuk membentuk bunyi-bunyi lainnya.

2. Modifikasi oleh Alat Ucap

Pada tahap prolapsis, alat ucap yang terletak di rongga mulut mulai berperan aktif dalam memodulasi suara yang dihasilkan. Berbagai alat ucap, termasuk lidah, bibir, dan langit-langit, akan mengubah aliran udara untuk menghasilkan bunyi yang spesifik.

  • Penggunaan Lidah: Lidah dapat bergerak ke berbagai posisi untuk menghasilkan bunyi vokal dan konsonan. Misalnya, untuk menghasilkan bunyi [t], lidah menyentuh langit-langit keras, sementara untuk bunyi [k], bagian belakang lidah menempel pada langit-langit lunak.

  • Peran Bibir dan Gigi: Bibir juga berperan penting dalam menghasilkan bunyi bilabial seperti [p] dan [b]. Gigi digunakan untuk menghasilkan bunyi dental, di mana ujung lidah menyentuh gigi depan.

3. Suprasegmental dan Modifikasi Bunyi

Selain perubahan pada bunyi segmental (vokal dan konsonan), prolapsis juga melibatkan aspek suprasegmental, seperti intonasi, stres, dan ritme. Modifikasi ini memberikan karakteristik tambahan pada bunyi yang dihasilkan.

  • Intonasi: Pola naik turunnya nada selama produksi bunyi. Misalnya, pertanyaan biasanya memiliki intonasi naik di akhir kalimat.

  • Stres: Penekanan pada suku kata tertentu dalam sebuah kata dapat mengubah arti. Misalnya, kata "record" dapat diucapkan dengan penekanan pada suku kata pertama atau kedua, yang masing-masing memiliki makna yang berbeda.

4. Koordinasi antara Suara dan Alat Ucap

Proses prolapsis membutuhkan koordinasi yang baik antara suara yang dihasilkan dan alat ucap yang digunakan untuk memodulasi suara tersebut. Koordinasi ini penting untuk memastikan bahwa bunyi yang dihasilkan jelas dan mudah dipahami oleh pendengar.

  • Pengendalian Suara: Prolapsis juga melibatkan pengendalian suara, di mana pembicara dapat mengubah kekuatan dan kualitas suara yang dihasilkan berdasarkan konteks dan kebutuhan komunikasi.

Kesimpulan

Proses fonasi pada tahap prolapsis adalah langkah penting di mana suara dasar yang dihasilkan oleh pita suara dimodulasi menjadi bunyi yang dapat dipahami. Dengan memahami bagaimana alat ucap bekerja sama dalam memproduksi bunyi, kita dapat lebih menghargai kompleksitas proses komunikasi verbal. Pengetahuan tentang tahap prolapsis menjadi landasan penting untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara produksi bunyi dan fonologi dalam bahasa.